Senin, Juni 22

KERETA (ONE)

Bangku kecil disudut gerbong menarik perhatianku. Aku perlahan duduk, memandangi kerumunan orang yang berlalu lalang dari satu gerbong ke gerbong lainnya.

Orang-orang ini pasti memiliki karir yang sangat cemerlang diluar sana, mungkin juga pasangan ideal dan keluarga yang bahagia. Lihat! Tertawa, sibuk dengan gadget mereka, dan coba tebak apa isi dibalik koper-koper besar didepan sana.

Aku menunduk memegang satu kancing kemejaku yang hampir lepas. Sangat berbeda jika dibandingkan dengan kerumunan orang ini. Pakaian mereka sangat rapi, bersih, sebagian mungkin jauh lebih mahal dari yang bisa kubayangkan.

"Permisi..", katanya.
Aku menoleh. Sosok itu tersenyum membuyarkan lamunanku. Seorang wanita yang seumuran denganku mengenakan gaun putih pendek selutut, meminta izinku untuk berbagi bangku kecil ini. Rambutnya dikuncir, anggun. Lagi berkilauan, sangat jauh berbeda denganku.

"Kemana tujuanmu?", tanya wanita itu.

"Gardena, pemberhentian terakhir. Bagaimana denganmu?", balasku.

"Aku tidak tahu tapi sepertinya tertulis jelas disini".
Wanita itu mengacak isi tasnya dan mengeluarkan selembar tiket kecil. Aku memperhatikan kertas kecil ditangannya.

"Gravy? Tidak begitu jauh. Tiga stasiun lagi".